Monday 28 January 2019

Nintendo VS Sony: Dari Sahabat Jadi Musuh Berat (Dark History Inside)

Hallo Matrixidians! Semoga selalu dalam keadaan paling optimal yaaa! Postingan kali ini bisa dibilang sedikit dark, sebuah kejadian bersejarah yang admin sendiri baru tau ada kejadian sepahit ini di dunia gaming. Kira-kira apa yaaaaa? Sebelum kita mulai, coba kita cek dulu. Siapa tau ada gamer generasi 90an yang ngefans berat dengan Nintendo? Adaaaa? Kalo yang jatuh cinta sama Sony dan seri PlayStation nya adaaaaaa? Tau nggak sih, guys! Ternyata ada sejarah kelam di balik kesuksesan antara kedua raksasa gaming tersebut! Gimana tuh ceritanya? Kuy, kita simak!


AWALNYA SAHABAT AKRAB, BAHKAN HAMPIR JADIAN! TAPI...
Pada awalnya, Nintendo dan Sony bergabung untuk pengerjaan proyek Super Nintendo saat Sony menciptakan S-SMP sound chip untuk mesin konsol 16-bit. Ken Kutaragi, yang nantinya dikenal sebagai "The Father of PlayStation," menciptakan chip itu saat melihat anak perempuannya bermain NES (Nintendo Entertainment System) dan berpikir bahwa produk video game itu bisa lebih berkembang lagi. SPC 700, yang diciptakan oleh Ken Kutaragi, kemudian diterapkan dalam Super Nintendo dan membuat banyak petinggi di Sony mulai yakin kayaknya mereka bisa sukses kalo teknologi itu dimasukin ke dunia gaming.

Singkat cerita, kesepakatan antara Nintendo dan Sony mulai terbuka pada tahun 1988 di mana Sony mulai mengerjakan sejumlah perangkat yaitu, perangkat CD-ROM untuk Super Nintendo yang bisa dipake buat menjalankan game-game Super Disc dan sebuah konsol standalone atau konsol tersendiri yang bisa memainkan game-game SNES (atau juga Super Famicom) dalam bentuk cartridge dan CD. Beragam prototype alias purwarupa mulai dibentuk sampe akhirnya mendekati bentuk produk yang paling sempurna. Siiip! Semakin cerah nih masa depan kedua raksasa industri video game ini.
Kedua perusahaan raksasa gaming itu akhirnya sepakat untuk pamerin produk inovatif mereka, yaitu Super Nintendo yang juga bisa support untuk CD-ROM Sony. Sebuah konsol yang harusnya bakal mengguncang dunia gaming itu pada acara Consumer Electronics Show (CES) pada sekitar musim panas tahun 1991. Konsol yang rencananya akan menguasai dunia gaming ini dinamakan Play Station.
Penampakan SPC 700 yang nemplok di Super Nintendo
Di sinilah mulai terjadi hal yang nggak asyik di mana Nintendo, beberapa hari sesaat sebelum acara CES digelar, ngerasa kalo kontrak yang dibuat sebelumnya terkait Super Nintendo, adalah sebuah kontrak yang nggak seimbang antara keduanya. Singkatnya, Nintendo ngerasa berhak untuk mendapatkan poin lebih dalam hal ini.
Intinya, Sony pengen kendali penuh pada hak cipta format Super Disc baik dalam hal format, sampe profit penjualan pada setiap game yang diciptakan dengan format tersebut. Hal itu pastinya membuat Nintendo ngerasa “ngga asyik lu, Son!”

Khawatir Sony bakal berkuasa terlalu banyak pada kontraknya, Nintendo, melalui Hiroshi Yamauchi sebagai CEO Nintendo saat itu, akhirnya memutuskan buat ngirim petinggi Nintendo of America, Howard Lincoln dan presiden Nintendo, Minoru Arakawa untuk meluncur ke Belanda buat bikin kontrak perjanjian yang lebih oke sama perusahaan Philips (yang notabene saingan terberat Sony saat itu) untuk buat perangkat tambahan CD-ROM di Super Nintendo dengan format yang beda dari yang dibuat Sony sebelumnya. Dengan munculnya perjanjian ini, Nintendo sukses menguasai semua hak cipta untuk software di perangkat itu, dan di sisi lain juga memunculkan karakter Nintendo untuk nongol di game-game CD produksi Philips.

Sony yang dengan lugunya nggak tau-menau soal kontrak laknat itu, akhirnya tetap mengklaim bakal ngelanjutin untuk memproduksi konsol PlayStation di bawah izin dari Nintendo. Nih, di bagian ini yang sakit. Sony yang udah terlanjur mengumumkan soal mesin game termutakhir yang (rencananya) bakal mengubah dunia gaming, dikhianati oleh Nintendo yang SEHARI SETELAHNYA mengumumkan kontrak mereka dengan Philips untuk mesin yang nyaris sama persis dengan buatan Sony dan Nintendo. Ini tuh rasanya kayak udah PDKT sama gebetan lama banget, yakin banget bakal jadian, pas udah ngaku-ngaku pacar, eh ditikung sama saingan! Pediiiiih! Dih! Diiiiih!
Kalo kamu tau benda apa ini, atau pernah pake, berarti sekarang
harusnya kamu udah nikah! Hehehe
FYI, guys, pada saat itu Jepang sedang mengalami resesi ekonomi yang buruk, sehingga kerjasama Nintendo dengan Philips yang merupakan perusahaan Eropa dianggap telah mencoreng harga diri negaranya sendiri dan membuat banyak pengembang game lokal di Jepang saat itu murka pada Nintendo!

BERLANJUT KE DUEL DI PENGADILAN
Rasa sakit hati Sony pasti besar banget. Hal ini menyeret dua raksasa gaming tersebut berduel di pengadilan di mana Sony menuntut untuk meluncurkan platform SNES (Super Nintendo Entertainment System) tanpa bantuan dari Nintendo dan Nintendo yang mati-matian mengamankan hak paten penggunaan nama PlayStation, yang berujung gagal. Pada tahun 1992, mereka membuat kesepakatan baru yang akan membuka jalan bagi peluncuran konsol tersebut, meskipun saat itu Nintendo masih asyik menikmati uang dari penjualan Super Nintendo cartridge.

Berbekal dengan semangat yang bangkit dari rasa sakit hati, Sony yang sebelumnya udah paham banget cara bikin mesin game, memutuskan untuk bikin konsol sendiri dengan format CD-ROM, sementara Nintendo bertahan dengan cartridge nya. Inilah awal mula munculnya PlayStation pertama yang diluncurkan tahun 1994 di Jepang dan tahun 1995 di negara-negara di luar Jepang. Begitulah lahirnya PlayStation, sebuah konsol yang mengangkat nama Sony sebagai pencipta konsol tersukses kurang lebih selama 20 tahun terakhir. Balas dendam paling elegan, nih!

PlayStation Classic, alias PS1 bangkit dari kubur, rilisan
terbaru dari Sony yang panen bejibun kritikan
Pada akhirnya, Nintendo justru bikin singa yang sebelumnya jinak, malah ngamuk karena tingkah tengilnya. Hal ini cukup untuk membuat Nintendo 64 ketinggalan lumayan jauh dari PlayStation dalam hal penjualan, sementara GameCube hancur lebur oleh kesuksesan PlayStation 2.
Pendukung CD-ROM untuk Super Nintendo akhirnya ga pernah dirilis, tapi Philips nekat lanjut dan ngembangin game pake karakter-karakter dari Nintendo untuk konsol CD-I nya sendiri.

Hasilnya? Sorry dory, game-game seperti Link: The Faces of Evil, Zelda: The Wand of Gamelon, Zelda's Adventure, dan Hotel Mario, yang mereka produksi bersama, justru dianggap sebagai game-game terburuk sepanjang sejarah. Wow! Karma is hitting you hard, Nintendo! Nah, kalo kalian gimana guys? Lebih suka Nintendo atau Sony? Leave comment tentang mesin game apa yang paling kamu suka dan alasannya ya!

Nintendo PlayStation yang harusnya bisa memonopoli dunia gaming
Nilai moral: Jangan coba-coba berkhianat dan percayalah, usaha ngga akan mengkhianati hasil. Kalo masih nekat main belakang, Tuhan tidak tidur, guys!

1 comments:

  1. Salah satu kesalahan terbesar nintendo :v
    Karena tlh mengkhianati sony, sony pun sakit hati akibatnya sony pun ngebuat PlayStation yg dijamannya penjualannya laris manis (dh awto menang dah, apalagi ps2 :v)
    Bayangin kalo nintendo tdk mengkhianati sony mungkin yg terjadi adlh....(PlayStation ps 2 ps 3 psp psv ps4 dst tdk akan pernah lahir) dan yg ada mungkin Nintendo PlayStation 4 terbaru di zaman skrng :v (dari ps jadi nps)......
    Koq jadi mayan gk nyambung yak ???
    LoL

    ReplyDelete